About Us
Globalisiasi dalam bentuk perdagangan internasional, investasi dan privatisasi, mendorong laju ekspansi perkebunan sawit di Indonesia. Perkebunan sawit menghasilkan komoditas makanan yang penting bagi pasar nasional dan internasional dan membuka lapangan pekerjaan serta keuntungan bagi perdagangan berbagai perusahaan dan bank. Namun, pembangunan perkebunan sawit juga menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia, ketidaksetaraan sosial, deforestasi, degradasi lingkungan hidup, konflik sosial, dan lain sebagainya.
Sawit Watch adalah sebuah organisasi non pemerintah di Indonesia berbasis keanggotaan individu yang prihatin terhadap dampak-dampak negatif sistem perkebunan besar sawit. Berbentuk perkumpulan dan didirkan pada 27 Juli 1998 yang lalu. Sawit Watch telah terhubung lebih dari 50 mitra lokal yang menangani langsung lebih dari 40.000 kepala keluarga terkena dampak perkebunan sawit diseluruh Indonesia. Hingga Tahun 2022 anggota Sawit Watch berjumlah 155 orang. Anggota-anggota tersebut tersebar utamanya di Indonesia terdiri pekebun, buruh kebun, masyarakat adat, aktivis ornop, wakil rakyat , guru, dan pengajar di perguruan tinggi.
Sawit Watch dibentuk dengan tujuan untuk mewujudkan perubahan sosial bagi petani, buruh, dan masyarakat adat/lokal menuju keadilan ekologis.
ARTIKEL TerBARU
Perubahan Konsep RUU KSDAHE
Gallery
NEWS
Dukung Perjuangan FPP Buol Memperjuangkan Hak Atas Tanah dan Penghidupan
Buku Prahara Minyak Goreng
info dari kampung
Sejak awal berdiri PT. HIP blm pernah memberikan kewajibannya u/ pembangunan kebun plasma seluas 20%. Kebun plasma yg dibangun di Buol adalah lahan milik masyarakat. Ini merupakan transmigrasi & kebun produktif yg kami kelola sebelumny. - Fatrisia Ain, Forum Petani Plasma Buol
